Doa adalah narasi cinta para nabi-nabi yang berbuah mu’jizat. Lirik munajat kekasihNya menjemput karomah dan pengakuan seorang Pejalan menuju Rabbnya yg berbuah Keajaiban hidup.
Doa adalah ungkapan mesra. Doa adalah tanda rasa butuh seorang hamba kepada Rabbnya. Doa adalah ekspresi kefakiran dan ketundukkan diri terhadap daya dan kekuatan Allah Azza Wa Jalla.
Doa merupakan puncak penghambaan, mencakup pula pujian-pujian yang indah, menyandarkan harapan pada kedermawanan dan kemurahan Rabb semesta.
Ketika doa telah terucap, karunia Allah sedang menanti, pada waktu yang paling tepat, dalam bentuk yang paling baik.
Sebagaimana yang pernah disampaikan Umar bin Khattab;
“Aku tak pernah mengkhawatirkan apakah do’aku akan dikabulkan atau tidak. Sebab setiap kali Allah mengilhamkan hambaNya untuk berdoa, maka Allah sedang berkehendak untuk memberi karunia. Yang aku khawatirkan adalah; jika aku tidak berdoa.”
Imam Ali bin Abi Thalib juga pernah berpesan hal yang senada; Jika Allah mengabulkan doaku maka aku berbahagia, tapi jika Allah tidak mengabulkan doaku maka aku lebih berbahagia, karena yang pertama adalah pilihanku, sedangkan yang kedua adalah pilihanNya.
Sejatinya memang bukan tak mengabulkan, tapi mengganti dengan yang lebih baik dan lebih kita butuhkan menurutNya yang Maha Tahu. Dan terkadang satu doa bisa mengubah segalanya. Doa adalah senjata, bahkan hanya doa yang mampu menolak takdir.
Lalu bagaimana agar kita bisa memaknai dengan mendalam arti dari sebuah doa? lebih dari sekadar ucapan yang keluar dari lisan, tapi doa adalah munajat yang bahkan bisa mengubah hidup.
Ikuti seminar akbar virtual “7 DOA YANG MENGUBAH HIDUP”, mengupas 7 doa pilihan yang semoga berdampak besar dalam hidup kita. Nantikan tanggalnya…
Responses